The Journal Of Fisheries Development http://jurnal.uniyap.ac.id/uyp/index.php/tjfd <p>Latar belakang dari pendirian Jurnal ini adalah didasari atas kesadaran akan pentingnya penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan karya-karya ilmiah oleh dosen dan peneliti di Indonesia maupun Internasional. The Journal of Fisheries Development berisi tentang hasil-hasil penelitian dosen perikanan dan ilmu kelautan dan beberapa pemerhati pembangunan khususnya di bidang perikanan dan kelautan serta hasil-hasil karya ilmiah lainnya. Sehingga nantinya bisa bermanfaat kepada seluruh stakeholders yang ingin mendapatkan informasi tentang pembangunan perikanan dan kelautan di Tanah Papua khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Jurnal ini rencananya akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali. Jurnal ini memuat hasil penelitian terkait bidang ilmu Perikanan dan Kelautan</p> Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Yapis Papua en-US The Journal Of Fisheries Development 2356-1726 KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON SEBAGAI TOLOK UKUR INDIKATOR STATUS PERAIRAN DI PERAIRAN TELUK YOS SUDARSO JAYAPURA http://jurnal.uniyap.ac.id/uyp/index.php/tjfd/article/view/636 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) pada Biodiversitas merupakan keanekaragaman spesies di <br>dalam sebuah ekosistem dan digunakan sebagai ukuran pencememaran di suatu perairan. Permasalahannya terletak pada bertambahnya jumlah <br>penduduk pesisir dan munculnya beberapa aktivitas atau kegiatan disekitar pantai yang dapat menyebabkan meningkatnya bahan organik. Penelitian <br>ini bertujuan untuk menentukan status pencemaran di perairan teluk yos sudarso. Pengabilan sampel fitoplankton dengan menggunakan plankton <br>net. Yang mana, plankton net ditarik secara vertikal ke permukaan air. Setelah itu, sampel fitoplankton dipindahkan ke botol sampel untuk <br>dilakukan identifikasi. Selain itu, untuk menganalisis sampel fitoplankton menggunakan perhitungan Shanon-Wiener untuk menentukan indeks <br>keanekaragaman. Dari hasil yang diperoleh, terdapat perbedaan antara musim panas dan musim hujan. Pada musim panas, semua stasiun yang <br>diteliti memiliki indeks keanekaragaman hayati yang merata yakni sebesar 1.51. Sebaliknya pada musim hujan, hasil indeks keanekaragaman hayati <br>berbeda setiap stasiun. Indeks biodiversitas tertinggi pada musim hujan di stasiun II yakni 1.1. Perairan Yos Sudarso tergolong perairan dengan <br>status pencemaran yakni pencemaran sedang. Hasil yang berbeda antara musim panas dan musim hujan disebabkan pada musim hujan terdapat <br>masukan bahan organik dari luar perairan yang mengalir ke laut. Pentingnya menjaga perairan laut agar sumber daya yang terkandung di <br>dalamnya dapat bertahan hidup. Perairan yang sehat akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat pesisir dalam mengelola laut</p> Ade Kurniawan Yudi Prayitno Copyright (c) 2024 2024-08-02 2024-08-02 6 1 1 9 DIVERSIFIKASI PRODUK HASIL PERIKANAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KONSUMSI IKAN MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL http://jurnal.uniyap.ac.id/uyp/index.php/tjfd/article/view/637 <p>Diversifikasi produk olahan hasil perikanan menjadi salah satu alternatif bagi pelaku usaha perikanan untuk menambah nilai jual terhadap ikan <br>tersebut. Umumnya masyarakat mengkonsumsi ikan dengan cara digoreng, dibakar ataupun dimasak kuah dan produk-produk tersebut umumnya <br>hanya disukai oleh orang dewasa, sehingga dibuatlah dalam bentuk lain yang disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Beberapa produk <br>diversifikasi hasil perikanan antara lain: bakso ikan, nugget ikan, dimsum, dan ekado. Tujuan dari kegiatatan ini antara lain :1). Mengenalkan dan <br>memberi pemahaman tentang manfaat ikan untuk kesehatan keluarga dan kecerdasan anak, 2). Menanamkan minat untuk menyukai ikan sebagai <br>makanan sehari-hari, 3). Meningkatkan keterampilan dalam pembuatan diversifikasi produk hasil perikanan. Metode yang digunakan pada <br>kegiatan ini adalah dengan cara pelatihan yang meliputi pengolahan ikan menjadi bakso, nugget, dimsum dan ekado, pengemasan produk olahan <br>ikan, pengelolaan administrasi dan keuangan, serta pendampingan usaha. Kegiatan ini diikuti oleh 20 Orang peserta. Hasil kegiatan ini menunjukkan <br>bahwa peserta sudah mampu dalam melakukan pengolahan ikan menjadi bakso, nungget, dimsum dan ekado. Peserta juga sudah mampu mengemas <br>dan memasarkan hasil olahan tersebut dalam lingkup lokal.&nbsp;</p> Elly Puspitaningrum Annita Sari Copyright (c) 2024 2024-08-02 2024-08-02 6 1 11 16 ANALISIS SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA PERAIRAN PESISIR DAN LAUT KOTA JAYAPURA http://jurnal.uniyap.ac.id/uyp/index.php/tjfd/article/view/638 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) pada daerah pesisir dan laut di Kota Jayapura. Penelitian ini <br>dilakukan mulai tanggal 27 Maret - 10 April 2023 dan data penelitian yang digunakan untuk analisis adalah data citra satelit Landsat 8. Pengolahan <br>data penelitian menggunakan software pemetaan yang relevan dan algoritma yang digunakan untuk pendugaan TSS di perairan adalah <br>algoritma Parwati (2014). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi TSS secara spasial pada perairan pesisir kota Jayapura cukup <br>fluktuatif dimana konsentrasi TSS tertinggi terjadi saat musim barat (musim hujan) dan terendah pada musim timur (kemarau). Konsentrasi nilai TSS <br>yang tinggi sepanjang waktu terdeteksi pada beberapa tempat yang merupakan aktifitas masyarakat dan adanya proses sedimentasi pada <br>muara sungai Tami. Konsentrasi TSS pada perairan laut kota Jayapura cukup berbeda pada setiap musim. Kondisi ini diduga sebagai akibat <br>fenomena pasang surut dan pola arus pada perairan utara Kota Jayapura.&nbsp;</p> Muh. Irwan Achmad Ralph August Nicodemus Tuhumury Sitti Khairul Bariyyah Copyright (c) 2024 2024-08-02 2024-08-02 6 1 17 22 STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) SEBAGAI MEDIA TANAM DAN FILTERISASI AKUAPONIK http://jurnal.uniyap.ac.id/uyp/index.php/tjfd/article/view/641 <p>Limbah sabut kelapa memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya bernilai dalam pengembangan ekonomi lokal dan pertanian <br>berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengelolaan limbah sabut kelapa (Cocos nucifera L.) sebagai media tanam dan filtrasi dalam budidaya akuaponik di Kota Jayapura. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi, survei, dan studi literatur, diikuti analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Jayapura memiliki potensi signifikan dalam pengembangan industri pengolahan limbah sabut kelapa, dengan kekuatan utama berupa ketersediaan bahan baku melimpah dan dukungan pemerintah. Strategi yang direkomendasikan meliputi pengembangan UKM berbasis pengolahan limbah sabut kelapa, implementasi program pelatihan, dan pengembangan produk inovatif. Kesimpulannya, pengelolaan limbah sabut kelapa secara optimal dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi Kota Jayapura, namun memerlukan kolaborasi aktif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.&nbsp;</p> Patras Gustav Youwe Janviter Manalu Auldry F. Walukow Maklon Warpur Johnson Sallangan Copyright (c) 2024 2024-08-02 2024-08-02 6 1 23 33 PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MUTLAK DAN NILAI EFISIENSI PAKAN (NEP) IKAN MAS (Cyprinus carpio L) DI AKUARIUM http://jurnal.uniyap.ac.id/uyp/index.php/tjfd/article/view/642 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan mutlak, nilai efisiensi pakan, dan <br>kelangsungan hidup benih ikan mas. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan, yaitu frekuensi pemberian <br>pakan 2 kali sehari (5%), 3 kali sehari (5%), dan 4 kali sehari (5%), masing-masing diulang tiga kali. Benih ikan mas yang digunakan <br>berukuran panjang 5-7 cm dan dipelihara selama 30 hari. Pakan yang diberikan adalah pellet PF-500 dengan kandungan protein 39%. Hasil <br>penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan berpengaruh sangat nyata (p&lt;0,05) terhadap pertumbuhan mutlak panjang dan bobot. <br>Perlakuan 3 kali pemberian pakan sehari (B) merupakan yang terbaik dengan pertumbuhan mutlak panjang 0,90 cm dan bobot 15,67 gram. <br>Analisis efisiensi pakan juga menunjukkan perlakuan B adalah yang terbaik dengan nilai efisiensi pakan 56,16%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat <br>disimpulkan bahwa frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari (5%) merupakan yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan mutlak, tingkat <br>kelangsungan hidup, dan nilai efisiensi pakan benih ikan mas.</p> Willem Hendry Siegers Dahlan Yoas Pigai Copyright (c) 2024 2024-08-02 2024-08-02 6 1 35 44