ANALISIS PENGGUNAAN PASIR DANAU SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BETON
Kata Kunci:
Pasir Danau, Beton Normal, Kuat TekanAbstrak
Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sangat diupayakan dalam aspek pembangunan infrakstruktur oleh pemerintah dimana dalam pelaksanaannya memerlukan banyak bahan material. Hal ini berujung pada keterbatasan pasir untuk penggunaan material konstruksi. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif untuk mencari pengganti pasir tersebut. Salah satu alternatif adalah memanfaatkan pasir danau. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasi pasir danau dan pengujian kuat tekan beton dengan umur beton 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Dengan mutu f’c 25 MPa. Pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai modulus kehalusan butiran sebesar 3,61 berada dalam zona gradasi III dengan jenis pasir agak halus, hasil berat isi gembur sebesar 16,60 kg/cm, berat isi padat sebesar 18,07 kg/cm, kadar lumpur pasir danau sebesar 0,38%, berat jenis jenuh kering muka rata rata 2,64, dan penyerapan air rata rata sebesar 7,65%. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pasir danau sebagai agregat halus pada beton memenuhi spesifikasi. Hasil uji kuat tekan beton pada penelitian ini didapatkan pada umur 3 hari sebesar 9,84 Mpa, kuat tekan umur 7 hari sebesar 11,75 Mpa, kuat tekan umur 14 hari sebesar 15,97 Mpa, kuat tekan umur 21 hari sebesar 19,29 Mpa, dan pada 28 hari mendapatkan hasil sebesar 19,56 Mpa. Untuk hasil mutu yang didapatkan dalam penelitian ini hanya mencapai 19,56 MPa atau setara dengan K-250 di umur beton 28 hari. Salah satu penyebabnya tidak tercapainya mutu rencana 25 MPa dikarenakan agregat halus (pasir danau) memiliki karakteristik pasir yang agak halus, sehingga kurang maksimal dalam pembuatan beton.