STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI TOLERANSI BERAGAMA PADA SISWA SMA NEGERI 4 JAYAPURA
Abstract
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran toleransi beragama di Sma Negeri 4 Jayapura. Untuk mengetahui Strategi guru pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai- nilai toleransi berAgama pada siswa. Agar mengetahui Factor yang mendukung dan menghambat dalam penanaman nilai-nilai toleransi berAgama oleh Guru Pendidikan Agama Islam pada Siswa SMA Negeri 4 Jayapura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian kualitatif deskriptif. Fokus Penelitian ini ialah toleransi berAgama. Peneliti sebagai key intrumen. Data primer adalah Guru PAI dan dan Siswa SMA Negeri 4 Jayapura. data sekunder yang bersumber dari referensi yang relevan dengan masalah Penelitian. Teknik pengambilan sumber data menggunakan tekhnik purposive dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan dan uji kesimpulan. Teknik analisis keabsahan data menggunankan uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Hasil Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Gambaran Toleransi BerAgama di SMA Negeri 4 Jayapura ialah terdapat sikap saling Menghargai, tidak memaksa kehendak, dan saling tolong menolong yang terjadi di lingkungan SMA Negeri 4 Jayapura yang menjadi nilai-nilai toleransi tersebut. Strategi yang digunakan guru pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai toleransi berAgama pada siswa Sma Negeri 4 Jayapura diantaranya dengan menggunakan metode ketaladanan, pengutan pemahaman siswa dengan materi, dan pemberian sanksi atau teguran kepada siswa yang melakukan tindakan intoleran. Factor pendukung dan penghambat strategi gruru pendidikan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai toleransi siswa di SMA Negeri 4 Jayapura diantaranya yang mendukung ialah kondisi lingkungan siswa dan lingkungan sekolah yang multikultural, dan yang menghambat ialah pemahaman terkait syariat umum Agama dan komunikasi yang kurang terjalin dengan baik.
