Analisis Pemikiran Pendidikan Islam Dalam Perspektif Muhammad Natsir
Keywords:
Pendidikan Islam, Muhammad NatsirAbstract
Pengalaman sebagai pemimpin pendidikan membuat cara pandang Muhammad Natsir mengenai pendidikan semakin luas. Bahkan jauh sebelum itu, tepatnya tanggal 17 Juni 1934, ia menyampaikan pidatonya dalam rapat Persatuan Islam, isinya maju atau mundurnya salah satu kaum tergantung sebagian besar kepada pelajaran dan pendidikan yang berlaku dalam kalangan mereka. Tujuan dan kegunaan penelitian ini untuk mengetahui, meneliti, menganalisis, dan menyimpulkan, Pemikiran Pendidikan Islam dalam Perspektif Muhammad Natsir. Mengetahui perkembangan pemikiran pendidikan dalam Perspektif Muhammad Natsir terhadap pendidikan Islam. Mengetahui dampak pemikiran pendidikan Islam dalam Perspektif Muhammad Narsir terhadap lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode historis, dan deskriptif. Metode historis adalah suatu usaha untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai dan menferivikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dalam hubungan hipotesis tertentu. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk melukiskan fakta dan karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara sistematis. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Peran pendidikan Islam sangat diperlukan dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sedangkan konsep pendidikan Islam dalam Perspektif Muhammad Natsir adalah bahwa pendidikan Islam itu harus didasarkan kepada prinsip tauhid sebagai dasar keimanan yang tercermin dalam prilaku kehidupannya, dan dalam rangka penghambaan diri kepada Allah semata yang tersimpul dalam kalimat syahadah, karena itu setiap lembaga pendidikan Islam harus berlandaskan sistem pendidikannya dengan landasan tauhid yakni, keyakinan akan keesaan Allah sebagai asas pokok memperkuat ketangguhan pribadi‑pribadi anak didik dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT. Bahwa Lembaga Pendidikan Islam harus melakukan upaya-upaya inovasi pendidikan dengan memenuhi syarat-syarat untuk bisa diterima dikalangan masyarakat lokal, regional bahkan internasional. Artinya Lembaga Pendidikan Islam harus menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang bahan ajarannya didesain sedemikian rupa sehingga memberikan kematangan kepada anak didiknya dalam penguasaan ilmu pengetahuan umum dan kemampuan berfikir secara komprehensif, totalitas, dan integral dengan landasan tauhid.